Tana Paser, MCKabPaser – Pemerintah Kabupaten Paser pada tahun 2019 berencana membeli 33 ton beras dari Bulog untuk Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) yang akan digunakan pada saat terjadi bencana seperti banjir, gempa, kebakaran, hingga gagal panen.
“Rencananya kami akan beli 33 ton beras untuk CPP. Sekarang sedang tahap lelang,” kata Amininsyah di Tanah Grogot, Rabu (14/8).
Pemkab Paser kata Amininsyah, terkahir kali memberi beras CPP pada tahun 2016 sebanyak 15 ton, dan sempat tidak bisa memberikan bantuan CPP kepada korban bencana.
“Sekarang beras itu sudah habis, makanya kami beli CPP. Beberapa waktu lalu terjadi banjir kami tak berikan beras karena stok habis,” ujarnya.
Keharusan memiliki CPP menurut Amininsyah, sudah merupakan amanat dari Undang-Undang bahwa setiap daerah harus memiliki cadangan pangan.
Namun ia tidak menjelaskan mengapa jumlah cadangan meningkat 15 ton dibanding tahun 2016 lalu.
“Kalau itu (meningkatnya CPP) ada aturannya. Yang jelas CPP amanat Undang-Undang,” ucap Amininsyah.
Cadangan beras 33 ton tersebut, lanjut Amininsyah, nantinya akan disimpan di Gudang Bulog. Hal itu dikarenan Pemerintah Daerah tidak memiliki gudang sendiri untuk menyimpannya.
“Tapi sewaktu-waktu bisa kita ambil. Tapi kalau tidak butuh tidak digunakan. Insya Allah tidak terjadi bencana,” kata Amininsyah.
Amininsyah menerangkan, kebutuhan beras di Paser setiap tahunnya yakni 114 kg per kapita, dengan jumlah penduduk saat ini sekitar 275 ribu jiwa.
Dengan begitu lanjut ia, warga Paser mengkonsumsi beras per tahun sebanyak 32 ton, sementara hasil panen lokal saat ini baru mencapai di kisaran 26 sampai 27 ton per tahun.
“Kalau memenuhi kebutuhan pertahun dari petani lokal masih kurang. Beras yang ada ini sementara banyak didatangkan dari Kalsel dan Sulawesi,” ucap Amininsyah. (MC Kabupaten Paser)